Rabu, 19 Desember 2012

AWAL PERJUMPAAN

The story of a muslim
Cerita ini dimulai dari sebuah kota kecil di pinggiran sungai mahakam, sebuah kota yang baru berkembang dan ramai lalu lintas oleh perdangannya khusus untuk hasil buminya, SAMARINDA sebuah kota kecil yang menjadi sebuah ibukota provinsi. .           
Jam masih menunjukan pukul setengah 6, mentari pun masih enggan menampakkan diri, karna masih terhalang oleh tebalnya kabut pagi,
“Bangun dek udah jam berapa ini kamu gak sekolah kah” triak ibu sambil mengetuk pintu kamar
“malas bu, masih gelap juga kok” dengan santainya  rio menjawab
Rio adalah seorang remaja berumur 15 tahun, seorang pemuda berperwakan asli jawa, dengan kulit sawo matang dan rambut ikal, bapaknya adalah seorang guru madrasah dan ibu hanya seorang ibu rumah tangga biasa yang sesekali berjualan gorengan untuk membantu perekonomoian keluarga,

Rio tahun ini telah lulus dari smp dan sekarang telah di terima si sebuah sekolah kejuruan negeri, dia diterima di jurusan pemasaran, walau sesungguhnya dia hanya pengen masuk SMA negeri saja, karena cita –citanya ingin menjadi seeorang guru , ya karena keinginan bapaknya yang ingin melihat dia menjadi wirausahawan yang sukses maka dia lebih memillih masuk sekolah kejuruan . . . . . :-)
Bangun yo. .  kali ini bapak yang membangunkan, wah aku gak bisa berkutik ni” gumam rio, iya pak aku bangun” sahut rio.
Dengan nyawa yang belum terkumpul dia bergegas untuk mandi, rio emang hari ini terlihat sangat malas, ya maklum lah ini adalah hari pertama masuk sekolah , rio sangat takut di kerjain ma kakak kelasnya, ya karna pasti agenda pertama masuk sekolah adalah MOS atau masa orientasi siswa, rio saat trauma dengan yang namanya masa orientasi, soalnya dahulu saat masih menginjak bangku SMP rio pernah di kerjain oleh kaka kelasnya habis – habisan sehingga mebuat dia di kenal oleh seluruh penjuru sekolah, hehehe
Dengan pontang – panting dia berangkat sekolah, mukanya terlihat sangat lesu sangat tak bersemangat, yo kenapa kamu kok terlihat gak semangat” ucap ayah, rio hanya membalas dengan senyum manis, Hari ini memang bapak yang mengantar rio karna rio takut terlambat dan tak kebagian angkot maklum lah hari ini kan pertama masuk sekolah jadi rio gak mau ngambil resiko untuk terlambat.
Sampai lah rio disekolah, dengan hati yang bergetar dia memulai kehidupan barunya di sekolah barunya, bersama teman – teman baru yang sampai saat ini belum ada yang dia kenal, ya maklumlah rio satu –satunya lulusan dari smpnya yang di terima di sekolah itu, terlebih dengan statusnya sebagai anak desa membuat dia tidak PD untuk bergaul, apalagi sekolah ini adalah sekolah ungulan yang tak mudah untuk di terima masuk di sekolah tersebut,
Hei dek ayok cepat masuk udah masukan ni, perintah salah seorang kakak kelas yang bertugas sebagai panitia MOS, rio pun buru – buru masuk ke kelas, sembari mencari kelas yang ia tempati, ia sempatkan untuk mengecek kembali  attribut2 yang harus ia gunakan saat masa orientasi, rio memang orang yang sangat prepare, dia gak mau hari pertamanya masuk sekolah berantakan karna persiapan yang kurang,
Hari – hari rio di sekolah dimulai, yang awalnya berjalan sangat tenggang dan kaku, seiring hari mulai mencair dengan mulai banyaknya teman yang rio kenal, teman yang pertama kali rio kenal saat si SMK adalah hasan, hasan pun sama dengan rio, dia berasal dari jawa dan tidak mempunyai banyak teman di Samarinda, itulah yang membuat mereka saat akrab, mereka sekelas bahkan duduk sebangku, terlebih hasan adalah seorang anak ustad kondang itulah yang membuat rio saat srek dengan hasan,

1 komentar: